content

Jumat, 11 Oktober 2013

tradisi boyongan masyarakat jawa di kec. donomulyo. Malang

Upacara tradisional- Jawa-Malang- Desa Banjarejo Musman, 78,lelaki Petani Malang, Indonesia Malang 16 september 2013 Upacara traditional pindah rumah masyarakat Jawa di Malang itu sangatlah unik. Mereka menyebutnya acara ini dengan boyongan . Acara seperti ini di lakukan secara turun menurun dari generasi ke generasi. Namun pada saat ini upacara traditional di Malang ini hampir punah. Dalam acara ini menurut bapak Musman yang merupakan orang yang tua yang sudah berpengalam dalam acara ini mengatakan bahwa ada beberapa rangakain acara yang di lakukan . Antaranya adalah penentuan hari dan tata cara upacara. Masyarakat desa Banjareo ini menggunakan hari pasaran Jawa yang ada lima hari yaitu pahing, pon, wage, kliwon, legi. Mereka menggunakan hari yaitu minggu kliwon atau jum’at legi karena menurut mereka hari ini adalah hari yang paling bak. Setelah menentukan harinya. Mereka menggunakan dukun( pemandu) yang berjumlah dua orang. Satu orang berada di dalam rumah dan satu orang berada di luar rumah. Orang yang berada di dalam rumah itu sebagai pemilik rumah sedangkan orang yang berada di luar rumah adalah orang yang hendak menempati rumah tersebut. Orang yang akan menempati rumah tersebut membawa peralatan rumah tangga seperti cangkul, sabit, bantal, kasur dan sebagainya. Ada sedikit percakapn yang di lakukan anatara penghuni rumah dan orang yang pindah. Seperti di bawah ini : y: tuan rumah dan x: orang yang akan pindah rumah. Siti khumaidah, 22, Perempuan Jl. Sumbersari 88 Malang, Desa banjarejo, kec Donomulyo, Malang Musman X: kulo nuwun Y: Niki daleme pak….( ini rumahnya bapak…) X: nggeh (iya) Y: kulo ajenge tumut ten nggriyo niki… ( saya ingin tinggal di sini) X: opo kowe gelem nyapu omah? ( apa kamu mau membersihkan dan menjaga rumah ini?) Y: purun (iya) Dalam percakapan ini mengisaratkan bahwa orang yang ingin berpindah rumah mendapatkan izin dan akan menempati rumahnya untuk hari itu dan seterusnya. Anotasi : Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Arsitektur Tradisional Daerah Jawa Timur, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hlm 1981 – 1996.

Senin, 21 Januari 2013

pacaran menurut vera , seperti apakah???


Seperti apakah pacaran itu menurut vera….???
            Sebagian orang mungkin ini suatu kebangaan, dengan mengatakan dengan teman temanya, bercerita tentang kisah cintanya  dengan wajah yang berseri-seri.  Ada juga yang eng-upload foto mesra  mereka di facebook.  Seperti itu kok bangga sih…. Vera sih nggak mengatakan pacaran itu haram… tapi mungkin aktivitas di dalam pacaran itu yang gak baik… kita boleh lah pacaran. Tapi modelnya yang gimana dulu……Semakin banyak mantan itu, menurut vera …. Nilai seseorang itu semakin turun. Terkesan murahan and gak punya pendirian…